5 Penderita Syndrome Teraneh Yang Pernah Ada
Di dunia ini memang
menyebar banyak sekali penyakit, sindrom ataupun kelainan. Sindrom,
dalam ilmu kedokteran dan psikologi, adalah kumpulan dari beberapa
ciri-ciri klinis, tanda-tanda, simtoma, fenomena, atau karakter yang
sering muncul bersamaan. Beberapa diantaranya, amat tidak lazim dan
aneh. Kebanyakan penyakit dan sindrom ini disebabkan karena faktor
psikologis, dan kerusakan pada saraf otak . Penyakit, sindrom dan
kelainan ini dapat diderita oleh siapa saja. Penasaran sindrom aneh apa
saja yang telah kami temukan. Berikut ini, uniknya.com kembali
menghimpun beberapa penderita sindrom teraneh yang pernah ada pada
bagian ke dua ini:
1. Sindrom Lumpuh Ketika Mendengar Dering Telepon
Sindrom yg terjadi pada
Caitlin Wallace (26 tahun) Perempuan asal Liverpool ini pertama kali
mengalami serangan lumpuh mendadak pada Februari 2010. Serangan lumpuh
itu terjadi pada saat ia mendengarkan bunyi telefon selularnya, dan ia
merasa terkejut sehingga otot-otot wajah, kaki dan hampir seluruh bagian
tubuhnya mengalami kelumpuhan selama beberapa menit berikutnya. Setelah
dilakukan pemeriksaan MRI tidak ditemukan kerusakan pada pembuluh darah
di otak. Seorang dokter saraf mendiagnosis penyakit yang diderita
Wallace ini disebut dengan gangguan Cataplexy.
Gangguan ini menyebabkan kelumpuhan
otot, dengan pemicu yang berbeda-beda. Ada yang bisa kumat hanya karena
tertawa, marah dan ketakutan, namun pada kasus Wallace pemicunya adalah
rasa terkejut termasuk mendengar suara telepon atau tiba-tiba bertemu
teman lama. Selain itu juga ia di diagnosis dengan Narcolepsy.
Kelainan yang terakhir yang dideritanya lebih terkait dengan kebiasaan
tidur, yang membuat Wallace bisa tertidur dengan mudahnya pada saat-saat
yang tidak semestinya misalnya saat sedang makan. Cataplexy dan Narcolepsy ini memang saling berhubungan.
“Gangguan narcolepsy diakibatkan kekurangan senyawa di otak yang mengatur siklus tidur, sehingga seorang korban bisa tertidur kapan saja. Sedangkan Cataplexy ditemukan hanya pada orang narcolepsy dan bisa dipicu oleh banyak hal misalnya emosi, terkejut dan kadang-kadang kemarahan atau rasa frustrasi,” papar Dr. Reading
2. Sindrom Rakus (Keasyikan Makan)
Sindrom ini adalah suatu kondisi langka
yang kadang-kadang terjadi pada seseorang yang mengalami cedera pada
lobus frontal kanan. Luka pada bagian tertentu dari otak menyebabkan
keasyikan mendalam dengan makanan dan lebih menyukai makan dengan baik.
Pesta makan disebabkan oleh gangguan emosi dan bukan karena kelaperan.
Mereka yang memiliki sindrom ini akan
mengkonsumsi ribuan kalori dan cenderung akan berakibat pada kelebihan
berat badan atau obesitas. Tanda-tanda untuk sindrom ini akan terasa
jika seseorang makan pada kecepatan yang cepat, jauh lebih cepat dari
biasanya, merasa tak berdaya untuk berhenti makan, tidak pernah merasa
puas setelah makan , makan bahkan ketika tidak lapar, dan menimbun
makanan dan menyembunyikan wadah makanan kosong. Kondisi ini berada di
antara anggapan yang “berbahaya” atau tidak berbahaya, tapi
kedengarannya cukup menyakitkan bagi dompet.
3. Sindrom Menyisir Rambut
Menyisir rambut biasanya adalah bagian
dari rutinitas setiap orang, terlebih gadis remaja. Tapi bagi Megan
Stewart, menyisir rambut ibarat bermain dengan kematian. Gadis remaja
yang berusia 13 tahun ini menderita sindrom langka yang disebut Hair
Brushing Syndrome (sindrom menyisir rambut). Dengan menyentuh benda yang
memiliki aliran listrik statis seperti sisir dan balon bisa membuat
nyawanya melayang. Ia didiagnosis dan diperkirakan memiliki banyak
penyakit diketahui akibat komplikasi kelahirannya.
Sharon menggambarkan bagaimana ia
menemukan penyakit putrinya. Ia berkata: “Saya sedang menyikat rambutnya
di ruang tamu ketika ia menjatuhkan diri berulang-ulang dan bibirnya
membiru. Itu benar-benar menakutkan. Kami benar-benar terkejut karena
kami tidak tahu apa yang terjadi.” Jadi bagaimana cara Megan untuk
menyisir rambutnya? Nyonya Stewart menambahkan “Ketika kita menyisir
rambutnya, kita harus membaringkannya di bawah dan menutupi kepalanya
dengan air untuk menghentikan aliran listrik statis.”
4. Sindrom Rangsang Genital (Orgasme setiap kali merasa kenyang)
Gabi Jones, wanita asal Colorado
mengalami kondisi medis yang disebut persistent genital arousal syndrome
atau sindrom rangsang genital yang terus menerus. Sindrom ini
membuatnya bisa mengalami orgasme tanpa perlu ada rangsangan seksual.
Sulit baginya untuk mengontrol nafsu makan, karena setiap kali merasa
kenyang ia bisa mengalami orgasme spontan.
Dalam hal ini, pemicu orgasme pada
wanita berusia 25 tahun tersebut adalah makanan. Saat merasa kenyang
atau sedang menikmati jenis makanan tertentu, ia bisa langsung merinding
dan mengalami sensasi senikmat yang dirasakan saat saat berhubungan
seks. Wanita yang kini memiliki berat badan 223 kg ini, mulai menyadari
sindrom aneh yang dideritanya tersebut sejak usia remaja. Sejak saat itu
ia mengaku jadi lebih doyan makan dan akibatnya dalam 5 tahun terakhir
berat badannya bertambah sekitar 95 kg.
Jenis orgasme yang dirasakan oleh
Jones termasuk jenis orgasme spontan. Selain dipicu oleh makanan,
orgasme spontan juga bisa dipicu oleh efek samping beberapa jenis obat
antidepresan terutama dari golongan Serotonin Selective Reuptake
Inhibitor (SSRI).5. Stockholm syndrome
Sindrom ini biasa di derita oleh para korban penyanderaan. Ketimbang dendam terhadap penyandera, si korban malah bersikap loyal terhadap penyandera. Para mengalami ikatan emosional dengan para penyandera dan kerap berusaha melindungi penyandera dari sergapan aparat. Sindrom ini juga kerap diderita oleh para korban pemerkosaan, penculikan atau anak korban kekerasan seksual. Sindrom ini pertama kali di amati pada para koban penyanderaan di sebuah bank di Stockholm, Swedia, pada tahun 1973. Setelah enam hari disandera, para korban malah berbalik membela para penyanderanya.
Sumber:
http://www.uniknya.com/2012/03/10/5-penderita-syndrome-teraneh-yang-pernah-ada-bagian-ii-habis/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar