Jumat, 29 Juni 2012

Sindrom Aneh

5 Penderita Syndrome Teraneh Yang Pernah Ada

Di dunia ini memang menyebar banyak sekali penyakit, sindrom ataupun kelainan. Sindrom, dalam ilmu kedokteran dan psikologi, adalah kumpulan dari beberapa ciri-ciri klinis, tanda-tanda, simtoma, fenomena, atau karakter yang sering muncul bersamaan. Beberapa diantaranya, amat tidak lazim dan aneh. Kebanyakan penyakit dan sindrom ini disebabkan karena faktor psikologis, dan kerusakan pada saraf otak . Penyakit, sindrom dan kelainan ini dapat diderita oleh siapa saja. Penasaran sindrom aneh apa saja yang telah kami temukan. Berikut ini, uniknya.com kembali menghimpun beberapa penderita sindrom teraneh yang pernah ada pada bagian ke dua ini:

 1.      Sindrom Lumpuh Ketika Mendengar Dering Telepon
Sindrom yg terjadi pada Caitlin Wallace (26 tahun) Perempuan asal Liverpool ini pertama kali mengalami serangan lumpuh mendadak pada Februari 2010. Serangan lumpuh itu terjadi pada saat ia mendengarkan bunyi telefon selularnya, dan ia merasa terkejut sehingga otot-otot wajah, kaki dan hampir seluruh bagian tubuhnya mengalami kelumpuhan selama beberapa menit berikutnya. Setelah dilakukan pemeriksaan MRI tidak ditemukan kerusakan pada pembuluh darah di otak. Seorang dokter saraf mendiagnosis penyakit yang diderita Wallace ini disebut dengan gangguan Cataplexy.
Gangguan ini menyebabkan kelumpuhan otot, dengan pemicu yang berbeda-beda. Ada yang bisa kumat hanya karena tertawa, marah dan ketakutan, namun pada kasus Wallace pemicunya adalah rasa terkejut termasuk mendengar suara telepon atau tiba-tiba bertemu teman lama. Selain itu juga ia di diagnosis dengan Narcolepsy. Kelainan yang terakhir yang dideritanya lebih terkait dengan kebiasaan tidur, yang membuat Wallace bisa tertidur dengan mudahnya pada saat-saat yang tidak semestinya misalnya saat sedang makan. Cataplexy dan Narcolepsy ini memang saling berhubungan.
“Gangguan narcolepsy diakibatkan kekurangan senyawa di otak yang mengatur siklus tidur, sehingga seorang korban bisa tertidur kapan saja. Sedangkan Cataplexy ditemukan hanya pada orang narcolepsy dan bisa dipicu oleh banyak hal misalnya emosi, terkejut dan kadang-kadang kemarahan atau rasa frustrasi,” papar Dr. Reading

 2.      Sindrom Rakus (Keasyikan Makan)
Sindrom ini adalah suatu kondisi langka yang kadang-kadang terjadi pada seseorang yang mengalami cedera pada lobus frontal kanan. Luka pada bagian tertentu dari otak menyebabkan keasyikan mendalam dengan makanan dan lebih menyukai makan dengan baik. Pesta makan disebabkan oleh gangguan emosi dan bukan karena kelaperan.
Mereka yang memiliki sindrom ini akan mengkonsumsi ribuan kalori dan cenderung akan berakibat pada kelebihan berat badan atau obesitas. Tanda-tanda untuk sindrom ini akan terasa jika seseorang makan pada kecepatan yang cepat, jauh lebih cepat dari biasanya, merasa tak berdaya untuk berhenti makan, tidak pernah merasa puas setelah makan , makan bahkan ketika tidak lapar, dan menimbun makanan dan menyembunyikan wadah makanan kosong.  Kondisi ini berada di antara anggapan yang “berbahaya” atau tidak berbahaya, tapi kedengarannya cukup menyakitkan bagi dompet.

3.      Sindrom Menyisir Rambut
Menyisir rambut biasanya adalah bagian dari rutinitas setiap orang, terlebih gadis remaja. Tapi bagi Megan Stewart, menyisir rambut ibarat bermain dengan kematian.  Gadis remaja yang berusia 13 tahun ini menderita sindrom langka yang disebut Hair Brushing Syndrome (sindrom menyisir rambut). Dengan menyentuh benda yang memiliki aliran listrik statis seperti sisir dan balon bisa membuat nyawanya melayang.  Ia didiagnosis dan diperkirakan memiliki banyak penyakit diketahui  akibat komplikasi kelahirannya.
Sharon menggambarkan bagaimana ia menemukan penyakit putrinya. Ia berkata: “Saya sedang menyikat rambutnya di ruang tamu ketika ia menjatuhkan diri berulang-ulang dan bibirnya membiru. Itu benar-benar menakutkan. Kami benar-benar terkejut karena kami tidak tahu apa yang terjadi.” Jadi bagaimana cara Megan untuk menyisir rambutnya? Nyonya Stewart menambahkan “Ketika kita menyisir rambutnya, kita harus membaringkannya di bawah dan menutupi kepalanya dengan air untuk menghentikan aliran listrik statis.”

 4.      Sindrom Rangsang Genital (Orgasme setiap kali merasa kenyang)
Gabi Jones, wanita asal Colorado mengalami kondisi medis yang disebut persistent genital arousal syndrome atau sindrom rangsang genital yang terus menerus. Sindrom ini membuatnya bisa mengalami orgasme tanpa perlu ada rangsangan seksual.  Sulit baginya untuk mengontrol nafsu makan, karena setiap kali merasa kenyang ia bisa mengalami orgasme spontan.
Dalam hal ini, pemicu orgasme pada wanita berusia 25 tahun tersebut adalah makanan. Saat merasa kenyang atau sedang menikmati jenis makanan tertentu, ia bisa langsung merinding dan mengalami sensasi senikmat yang dirasakan saat saat berhubungan seks. Wanita yang kini memiliki berat badan 223 kg ini, mulai menyadari sindrom aneh yang dideritanya tersebut sejak usia remaja. Sejak saat itu ia mengaku jadi lebih doyan makan dan akibatnya dalam 5 tahun terakhir berat badannya bertambah sekitar 95 kg.
Jenis orgasme yang dirasakan oleh Jones termasuk jenis orgasme spontan. Selain dipicu oleh makanan, orgasme spontan juga bisa dipicu oleh efek samping beberapa jenis obat antidepresan terutama dari golongan Serotonin Selective Reuptake Inhibitor (SSRI).

5.     Stockholm syndrome
 Sindrom ini biasa di derita oleh para korban penyanderaan. Ketimbang dendam terhadap penyandera, si korban malah bersikap loyal terhadap penyandera. Para mengalami ikatan emosional dengan para penyandera dan kerap berusaha melindungi penyandera dari sergapan aparat. Sindrom ini juga kerap diderita oleh para korban pemerkosaan, penculikan atau anak korban kekerasan seksual. Sindrom ini pertama kali di amati pada para koban penyanderaan di sebuah bank di Stockholm, Swedia, pada tahun 1973. Setelah enam hari disandera, para korban malah berbalik membela para penyanderanya.

Sumber:
http://www.uniknya.com/2012/03/10/5-penderita-syndrome-teraneh-yang-pernah-ada-bagian-ii-habis/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar