Senin, 11 Juni 2012

Tentang perekonomian di Indonesia


PEREKONOMIAN INDONESIA 

Ekonomi indonesia saat ini optimis pertumbuhan ekonomi yang meningkat.dengan pertumbuhan dan pendapatan nasional yang semakin meningkat kita dapat melihat perkembangan dan kemajuan kita pada negara lain. dengan pendapatan nasional per tahun indonesia mampu memberikan kemajuan.ekonomi makro, sangat berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi saat ini.salah satu pertumbuhan ekonomi itu dapat dilihat dengan permintaan domestik masih akan menjadi penopang utama kinerja perekonomian. Selain itu, ekspor dan impor, serta investasi.

Di lihat dari sedikit perekonomian makro dibidang perbankan ini dapat kita rasakan pertumbuhan ekonomi itu meningkat.Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi sepanjang triwulan I-2011 masih akan tumbuh tinggi, yakni di kisaran 6,4 persen. Sehingga, sepanjang tahun ini, perekonomian Indonesia diproyeksikan tumbuh di kisaran 6-6,5 persen.



Perekonomian Indonesia dilihat dari PDB 
Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia saat ini menempati urutan ke-18 dari 20 negara yang memiliki PDB paling besar didunia. Kini Indonesia memiliki PDB mencapai US$ 700 miliyar ditambah indeks saham gabungan yang pencapai rekor terbaik se-Asia Pasifik pada tahun 2010.



Perekonomian Indonesia 2012 
Dalam survei yang dilakukan pada kurun waktu tanggal 1-12 Februari 2012 itu terungkap sebanyak 30% responden melihat kondisi ekonomi Indonesia saat ini lebih baik.  Sementara itu, responden yang melihat kondisi ekonomi Indonesia saat ini lebih buruk dan tidak ada perubahan masing-masing sebesar 24% dan 35%. Lalu, 6% responden menjawab tidak tahu/tidak jawab, sebanyak 2% menjawab jauh lebih baik, dan 2% lagi menjawab jauh lebih buruk. Artinya, hasil survei itu menunjukkan bahwa publik sangat mengapresiasi kinerja ekonomi Indonesia saat ini. Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2012 hanya sebesar 6,3 persen, lebih rendah dari proyeksi untuk 2011 sebesar 6,4 persen. Menurut Ekonom Bank Dunia Perwakilan Indonesia, Shubham Chaudhuri, di Institut Kebijakan Publik Paramadina Jakarta, perlambatan pertumbuhan ekonomi dikarenakan kemerosotan ekonomi global. Pasar keuangan Indonesia tidak mampu menopang guncangan yang terjadi pada ekonomi global tetapi Indonesia menunjukan kinerja ekonomi yang kuat. Bank Dunia telah menurunkan proyeksi angka pertumbuhan ekonomi tahun 2012 dari 6,7 persen menjadi 6,3 persen pada Juni 2011 karena melemahnya pertumbuhan ekonomi negara-negara mitra dagang utama dan harga komoditas.



TITIK POSITIF PEREKONOMIAN INDONESIA DISEMUA SEKTOR

Research Trimegah Securities menilai sektor ekonomi di Indonesia memiliki prospek positif dan masih akan menjadi daya tarik para investor saham di Bursa Efek Indonesia (“BEI”). Sector tersebut adalah perbankan, coal atau batubara,CPO,metal,dan retail.
  • ·         Perbankan

Hanel Tania “Investor membayar lebih banyak dan lebih banyak lagi untuk bank. Perbankan, menjadi pendukung jalannya roda perekonomian, akan diuntungkan dari pertumbuhan ekonomi yang disebabkan perbaikan struktur demografi ke depan.”
  • ·         Coal (Batubara)

Andrian Tanuwidjaja “Diperkirakan harga batubara dunia di tahun 2012 di level USD125/ton. Tidak seimbangnya permintaan dan penawaran akan membuat harga akan terus berada di atas USD100/ton hingga  2014.”
  • Crude Palm Oil (CPO)

Andrian Tanuwidjaja “Harga CPO akan cenderung turun hingga akhir 2011 ketika produksi mencapai puncaknya. Melihat itu sebagai titik masuk yang baik dan  menyarankan investor untuk mulai melihat kembali sektor CPO di akhir tahun 2011.”


  • Metal

     Andrian Tanuwidjaja “Di tahun 2011, kami mengestimasi rata-rata harga nikel dunia mencapai USD24,000/ton sedangkan harga timah pada level USD27,000/ton. Harga timah juga akan selalu diperdagangkan premium terhadap harga nikel.”


  • Retail

Paul Raymond Widjaja “Pertumbuhan kelas menengah Indonesia akan menjadi katalis utama pertumbuhan jangka panjang perusahaan ritel. Mengekspektasi sektor retail akan terus diperdagangkan pada valuasi premium.“


  • Industri

Industri sepeda motor juga mengalami kenaikan penjualan hampir 21 persen, sehingga mencapai1,994 jutaunit, atau hampir menyentuh angka 2 juta unit di kuartal I-2011. Adapun televisi tabung, meskipun hampir stagnasi, masih mencatatkan pertumbuhan sekitar tujuh persen.Penjualan AC, mesin cuci, kulkas, dan sebagainya juga tumbuh tinggi. 



TITIK NEGATIF PEREKONOMIAN INDONESIA DISEMUA SEKTOR


  • Suku bunga deposito selalu berada diatas inflasi ,

tingginya suku bunga kredit bukan disebabkan karena tingginya selisih bunga dan biaya operasional (overhead) saja, tetapi lebih disebabkan tingginya suku bunga deposito. Di beberapa negara tetangga, suku bunga deposito berada di bawah tingkat inflasi, sementara di Indonesia selalu berada di atas inflasi. Penurunan bunga deposito, lanjut Darmin, bisa dilakukan jika instrument moneter di Indonesia terus bertambah, sehingga masyarakat bisa mencari instrumen lain selain deposito. Suku bunga penjaminan juga harus dilihat karena selama ini selalu di atas BI rate, padahal undang-undangnya tidak mengatur itu.






  • Impor lebih tinggi dari pada ekspor ,

kelemahan struktur ekonomi Indonesia karena industri bahan baku dan bahan modal sangat sedikit. Dengan pertumbuhan ekonomi 6-7 persen, maka impor tumbuh lebih cepat dari ekspor, sehingga transaksi berjalan menjadi defisit.


  • Korupsi
Korupsi menunjukan tantangan serius terhadap pembangunan. Di dalam dunia politik, korupsi mempersulit demokrasi dan tata pemerintahan yang baik (good governance) dengan cara menghancurkan proses formal Korupsi juga mempersulit pembangunan ekonomi dengan membuat distorsi dan ketidak efisienan yang tinggi. Dalam sektor private, korupsi meningkatkan ongkos niaga karena kerugian dari pembayaran ilegal.

 Seperti yang kita ketahui, negara kita masih banyak memiliki keterbatasan dalam hal keuangan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan terbatasnya kemampuan keuangan negara untuk mendorong perekonomian, kebijakan ekonomi makro diarahkan untuk mendorong peranan masyarakat dalam pembangunan dengan menghilangkan berbagai kendala yang menghambat. Di samping itu langkah-langkah kebijakan lebih serius akan ditempuh untuk meningkatkan pemerataan dan sekaligus mendorong potensi pembangunan yang belum termanfaatkan selama ini antara lain di sektor pertanian, industri, dan di wilayah perdesaan serta efektivitas dari kebijakan fiskal akan ditingkatkan dengan mempertajam prioritas pembangunan ke dalam kegiatan-kegiatan pembangunan yang memberi dampak besar bagi masyarakat luas.
Dalam kaitan itu, pertumbuhan ekonomi didorong terutama dengan meningkatkan investasi dan ekspor non-migas. Peningkatan investasi dan daya saing ekspor dilakukan dengan mengurangi biaya tinggi yaitu dengan menyederhanakan prosedur perijinan, mengurangi tumpang tindih kebijakan antara pusat dan daerah serta antar sektor, meningkatkan kepastian hukum terhadap usaha, menyehatkan iklim ketenagakerjaan, meningkatkan penyediaan infrastruktur, menyederhanakan prosedur perpajakan dan kepabea-an, serta meningkatkan fungsi intermediasi perbankan dalam menyalurkan kredit kepada sektor usaha. Peranan masyarakat dalam penyediaan infrastruktur akan makin ditingkatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Selanjutnya, kualitas pertumbuhan ekonomi ditingkatkan dengan mendorong pemerataan pembangunan antara lain dengan mendorong pembangunan pertanian dan meningkatkan kegiatan ekonomi perdesaan. Kualitas pertumbuhan juga didorong dengan memperbaiki iklim ketenagakerjaan yang mampu meningkatkan penciptaan lapangan kerja dengan mengendalikan kenaikan Upah Minimum Provinsi agar tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan laju inflasi, memastikan biaya-biaya non-UMP mengarah pada peningkatan produktivitas tenaga kerja, serta membangun hubungan industrial yang harmonis antara perusahaan dan tenaga kerja. Kualitas pertumbuhan juga didorong dengan meningkatkan akses usaha kecil, menengah, dan koperasi terhadap sumber daya pembangunan.
Upaya untuk mengurangi jumlah penduduk miskin akan didorong oleh berbagai kebijakan lintas sektor mengarah pada penciptaan kesempatan usaha bagi masyarakat miskin, pemberdayaan masyarakat miskin, peningkatan kemampuan masyarakat miskin, serta pemberian perlindungan sosial bagi masyarakat miskin. Stabilitas ekonomi dijaga melalui pelaksanaan kebijakan moneter yang berhati-hati serta pelaksanaan kebijakan fiskal yang mengarah pada kesinambungan fiskal dengan tetap memberi ruang gerak bagi peningkatan kegiatan ekonomi.
Stabilitas ekonomi juga akan didukung dengan ketahanan sektor keuangan melalui penguatan dan pengaturan jasa keuangan, perlindungan dana masyarakat, serta peningkatan koordinasi berbagai otoritas keuangan melalui jaring pengaman sistem keuangan secara bertahap. Dengan demikian, perlu dicatat sekurang-kurangnya terdapat delapan langkah atau syarat yang dibutuhkan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi pada tahun 2007 ini.
  1. Pngeluaran pemerintah yang tepat waktu dan tepat sasaran.
  2. Implementasi pembangunan infrastruktur bidang energi dan transportasi serta restrukturisasi mesin-mesin tesktil.
  3. Peningkatan ekspor nonmigas.
  4. Tidak naiknya harga-harga komoditas yang diatur pemerintah.
  5. Kelancaran distribusi terutama barang-barang kebutuhan pokok.
  6. Peningkatan investasi dan kapasitas produksi sektor riil.
Keenam langkah ini merupakan wewenang dan tanggung jawab pemerintah selaku otoritas fiskal dan sektor riil. Adapun dua agenda lainnya ialah menjaga kestabilan makroekonomi terutama inflasi dan mendorong fungsi intermediasi perbankan. Kedua agenda ini merupakan tanggung jawab BI sebagai otoritas moneter dan perbankan

 Sumber :
 http://www.lintasberita.web.id/kondisi-perekonomian-indonesia/
http://camilla-zahra.blogspot.com/2012/03/perekonomian-indonesia-saat-ini.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar