Nama : Destyani Eka Saputri
NPM : 29211200
Kelas : 4EB08
1. Tanggung Jawab Akuntansi Keuangan Dan Akuntansi Menejemen
NPM : 29211200
Kelas : 4EB08
1. Tanggung Jawab Akuntansi Keuangan Dan Akuntansi Menejemen
Etika dalam akuntansi keuangan dan akuntansi
manajemen merupakan suatu bidang keuangan yang merupakan sebuah bidang yang
luas. Akuntansi keuangan merupakan bidang akuntansi yang
mengkhususkan fungsi dan aktivitasnya pada kegiatan pengolahan data akuntansi
dari suatu perusahaan dan penyusunan laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan
berbagai pihak yaitu pihak internal dan pihak external. Sedangkan seorang
akuntan keuangan bertanggung jawab untuk:
1.
Menyusun
laporan keuangan dari perusahaan secara integral, sehingga dapat digunakan oleh
pihak internal maupun pihak external perusahaan dalam pengambilan keputusan.
2.
Membuat
laporan keuangan yang sesuai dengan karakteristik kualitatif laporan keuangan
IAI, 2004 yaitu dapat dipahami, relevan materialistis, keandalan, dapat
dibandingkan, kendala informasi yang relevan dan handal, serta penyajian yang
wajar.
Akuntansi manajemen merupakan suatu sistem akuntansi yang berkaitan dengan
ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi untuk manajer atau manajemen dalam
suatu organisasidan untuk memberikan dasar kepada manajemen untuk membuat
keputusan bisnis yang akan memungkinkan manajemen akan lebih siap dalam
pengelolaan dan melakukan fungsi control. Tanggung jawab yang dimiliki oleh
seorang akuntan manajemen, yaitu:
1.
Perencanaan,
menyusun dan berpartisipasi dalam mengembangkan sistem perencanaan, menyusun
sasaran-sasaran yang diharapkan, dan memilih cara-cara yang tepat untuk
memonitor arah kemajuan dalam pencapaian sasaran.
2.
Pengevaluasian,
mempertimbangkan implikasi-implikasi historical dan kejadian-kejadian yang
diharapkan, serta membantu memilih cara terbaik untuk bertindak.
3.
Pengendalian,
menjamin integritas informasi finansial yang berhubungan dengan aktivitas
organisasi dan sumber-sumbernya, memonitor dan mengukur prestasi, dan
mengadakan tindakan koreksi yang diperlukan untuk mengembalikan kegiatan pada
cara-cara yang diharapkan.
4.
Menjamin
pertanggungjawaban sumber, mengimplementasikan suatu sistem pelaporan yang
disesuaikan dengan pusat-pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi
sehingga sistem pelaporan tersebut dapat memberikan kontribusi kepada
efektifitas penggunaan sumber daya dan pengukuran prestasi manajemen.
5.
Pelaporan
eksternal, ikut berpartisipasi dalam proses mengembangkan prinsip-prinsip
akuntansi yang mendasari pelaporan eksternal.
2. COMPETENCE, CONFIDENTIALITY, INTEGRITY AND
OBJECTIVITY OF MANAGEMENT ACCOUNTANT
Etika adalah perilaku yang baik yang telah melekat pada diri manusia itu sendiri sebagai pendoman hidup, baik dilakukan dalam kehidupan pribadi maupun social dimasyarakat. Etika sangat lekat hubungannya denganadat istiadat dilingkungan masyarakat untuk dijadikan suatu aturan bermasyarakat. Beberapa etika yang harus dilakoni, diantaranya:
Etika adalah perilaku yang baik yang telah melekat pada diri manusia itu sendiri sebagai pendoman hidup, baik dilakukan dalam kehidupan pribadi maupun social dimasyarakat. Etika sangat lekat hubungannya denganadat istiadat dilingkungan masyarakat untuk dijadikan suatu aturan bermasyarakat. Beberapa etika yang harus dilakoni, diantaranya:
1.
Competence (kompetensi)
2.
Confidentiality (kerahasiaan)
3.
Integrity (integritas)
4.
Objective of Management Accountant (Tujuan dari Akuntansi Manajemen)
5.
Whistle blowing (peluit bertiup)
6.
Creative Accounting (Akuntansi kreatif)
7.
Fraud (kecurangan)
8.
Fraud auditing (kecurangan auditor)
COMPETENCE (KOMPETENSI)
a)
Pengetahuan Profesional adalah menunjukkan tingkat mahir keahlian profesional
dalam
pengetahuan
akuntansi agar menjaga tetap terkini dengan perkembangan dan tren. Pengetahuan \
dan
kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi yang berlaku dan sistem untuk
memenuhi
kebutuhan
pekerjaan.
b)
Keuangan monitoring dan analisis adalah memantau dan mengumpulkan data untuk
menilai
akurasi
dan integritas kuat dalam menganalisis data yang bertujuan untuk memastikan
kepatuhan
dengan
standar yang berlaku dengan peraturan dan sistem pengendalian internal,
menafsirkan dan
mengevaluasi
hasil guna mempersiapkan dokumentasi dan membuat laporan keuangan dan/atau
presentasi.
c)
Pengambilan keputusan adalah penggunaan pendekatan yang efektif untuk memilih
tindakan atau
mengembangkan
solusi yang sesuai untuk mencapai kesimpulan, mengambil tindakan yang
konsisten
dengan fakta-fakta yang tersedia.
d)
Pengawasan adalah menunjukkan sifat disiplin, menetapkan standar kinerja dan
mengevaluasi
kinerja
dari karyawan untuk mempertahankan tenaga kerja yang beragam untuk mengelola
dan
memastikan
kepatuhan dengan sumber daya manusia kebijakan dan prosedur, memantau dan
menilai
pekerjaan dengan memberikan umpan balik, memberikan teknis pengawasan,
mengembangkan
pengetahuan, keterampilan dan kemampuan karyawan; rencana dan dukungan
karyawan
di peluang pengembangan karir.
e)
Komunikasi dan keterampilan interpersonal adalah menyampaikan informasi kepada
perorangan
atau
kelompok dengan memberikan presentasi yang cocok untuk karakteristik dan
kebutuhan
penonton,
menyampaikan informasi secara lisan atau secara tertulis kepada individu atau
kelompok
untuk
memastikan bahwa mereka mengerti informasi dan pesan serta mendengarkan dan
merespons
dengan tepat kepada orang lain. Kemampuan untuk membangun hubungan kerja yang
efektif
yang mendorong keberhasilan organisasi.
CONFIDENTIALITY
(KERAHASIAAN)
Kerahasian
harus terdefinisi dengan baik, dan prosedur untuk menjaga kerahasiaan informasi
harus
diterapkan
secara berhati-hati, khususnya untuk komputer yang bersifat standalone atau
tidak
terhubung
ke jaringan. Aspek penting dari kerahasiaan adalah pengidentifikasian atau
otentikasi
terhadap
user. Identifikasi positif dari setiap user sangat penting untuk memastikan
efektivitas dari
kebijakan
yang menentukan siapa saja yang berhak untuk mengakses data tertentu
Contoh:
Access
Control Models sangat berfungsi dalam menentukan jenis kontrol akses yang
diperlukan
dalam
mendukung kebijakan keamanan. Model akses kontrol ini menyediakan view
konseptual dari
kebijakan
keamanan. Hal ini akan mengijinkan kita untuk melakukan pemetaan antara tujuan
dan
petunjuk
dari kebijakan keamanan anda terhadap event yang spesifik. Proses dari pemetaan
ini
memungkinkan
terbentuknya definisi formal dan spesifikasi yang diperlukan dalam melakukan
kontrol
terhadap keamanan. Singkatnya, access control model memungkinkan untuk memilah
kebijakan
keamanan yang kompleks menjadi langkah–langkah keamanan yang lebih sederhana
dan
terkontrol.
Beberapa model yang berbeda sudah dibangun sampai dengan tahun ini. Kita akan
membahas
beberapa model yang dianggap unik pada bagian-bagian selanjutnya. Kebanyakan
penerapan
kebijakan keamanan melakukan kombinasi dari beberapa access control models.
INTEGRITY
Integritas
(integrity) adalah perlindungan terhadap dalam sistem dari perubahan yang tidak
terotorisasi,
baik secara sengaja maupun secara tidak sengaja. Seperti halnya kerahasiaan,
integritas
bisa
dikacaukan oleh hacker, masquerader, aktivitas user yang tidak terotorisasi,
download file tanpa
proteksi,
LAN, dan programprogram terlarang. (contohnya : trojan horse dan virus), karena
setiap
ancaman
tersebut memungkinkan terjadinya perubahan yang tidak terotorisasi terhadap
data atau
program.
Sebagai contoh, user yang berhak mengakses sistem secara tidak sengaja maupun
secara
sengaja
dapat merusak data dan program, apabila aktivitas mereka didalam sistem tidak
dikendalikan
secara baik.
Contoh
untuk melindungi dari ancaman terhadap integritas
Memberikan akses dalam kerangka need-to-know
basis
Pemisahan tugas(separation of duties)ü
Rotasi tugas
OBJECTIVE
OF MANAGEMENT ACCOUNTANT
Tujuan
dari Akuntansi Manajemen atau dalam bahasa inggris (Objective of Mangjement
Accountant).
Seelum kita membahas tentang Akuntansi Manajemen. Akuntansi manajemen adalah
profesi
yang melibatkan bermitra dalam keputusan manajemen membuat, merancang
perencanaan
dan
kinerja sistem manajemen, dan menyediakan keahlian dalam melalui laporan
keuangan dan
kontrol
untuk membantu manajemen dalam perumusan dan implementasi strategi organisasi
Contoh
dan Tujuan dari praktek Akuntansi Manajemen meluas ke tiga bidang oleh American
Institute
of Certified Public Accountants (AICPA) berikut:
1.
Manajemen strategis untuk memajukan peran akuntan manajemen sebagai mitra
strategis dalam
organisasi.
2.
Manajemen kinerja untuk mengembangkan praktek pengambilan keputusan bisnis dan
mengelola
kinerja
organisasi
3.
Manajemen risiko untuk berkontribusi untuk kerangka kerja dan praktek untuk
mengidentifikasi,
mengukur,
mengelola dan melaporkan risiko untuk mencapai tujuan organisasi.
3. Whistle Blowing
Merupakan Tindakan yang dilakukan seorang atau beberapa karyawan untuk
membocorkan kecurangan perusahaan kepada pihak lain. Motivasi utamanya adalah
moral. Whistle blowing sering disamakan begitu saja dengan membuka rahasia
perusahaan. Contohnya seorang karyawan melaporkan kecurangan perusahaan yang
membuang limbah pabrik ke sungai.
Whistle blowing dibagi menjadi dua yaitu :
Whistle Blowing internal, yaitu kecurangan dilaporkan kepada pimpinan
perusahaan tertinggi, pemimpin yang diberi tahu harus bersikap netral dan
bijak, loyalitas moral bukan tertuju pada orang, lembaga, otoritas, kedudukan,
melainkan pada nilai moral: keadilan, ketulusan, kejujuran, dan dengan demikian
bukan karyawan yang harus selalu loyal dan setia pada pemimpin melainkan sejauh
mana pimpinan atau perusahaan bertindak sesuai moral
Whistle Blowing eksternal, yaitu membocorkan kecurangan perusahaan kepada pihak
luar seperti masyarakat karena kecurangan itu merugikan masyarakat,
motivasi utamanya adalah mencegah kerugian bagi banyak orang, yang perlu
diperhatikan adalah langkah yang tepat sebelum membocorkan kecurangan terebut
ke masyarakat, untuk membangun iklim bisnis yang baik dan etis memang
dibutuhkan perangkat legal yang adil dan baik
Whistle Blowing
Merupakan Tindakan yang dilakukan seorang atau beberapa karyawan untuk
membocorkan kecurangan perusahaan kepada pihak lain. Motivasi utamanya adalah
moral. Whistle blowing sering disamakan begitu saja dengan membuka rahasia
perusahaan. Contohnya seorang karyawan melaporkan kecurangan perusahaan yang
membuang limbah pabrik ke sungai.
Whistle blowing dibagi menjadi dua yaitu :
Whistle Blowing internal, yaitu kecurangan dilaporkan kepada pimpinan
perusahaan tertinggi, pemimpin yang diberi tahu harus bersikap netral dan
bijak, loyalitas moral bukan tertuju pada orang, lembaga, otoritas, kedudukan,
melainkan pada nilai moral: keadilan, ketulusan, kejujuran, dan dengan demikian
bukan karyawan yang harus selalu loyal dan setia pada pemimpin melainkan sejauh
mana pimpinan atau perusahaan bertindak sesuai moral
Whistle Blowing eksternal, yaitu membocorkan kecurangan perusahaan kepada pihak
luar seperti masyarakat karena kecurangan itu merugikan masyarakat,
motivasi utamanya adalah mencegah kerugian bagi banyak orang, yang perlu
diperhatikan adalah langkah yang tepat sebelum membocorkan kecurangan terebut
ke masyarakat, untuk membangun iklim bisnis yang baik dan etis memang
dibutuhkan perangkat legal yang adil dan baik.
4. CREATIVE ACCOUNTING
Creative Accounting adalah praktek akuntansi yang mengikuti peraturan dan undang-undang yang diperlukan, tetapi menyimpang dari standar apa yang mereka berniat untuk menyelesaikan. Akuntansi kreatif memanfaatkan pada celah di standar akuntansi untuk memerankan palsu citra yang lebih baik perusahaan. Semua proses dimana beberapa pihak menggunakan kemampuan pemahaman pengetahuan akuntansi (termasuk di dalamnya standar, teknik, dll) dan menggunakannya untuk memanipulasi pelaporan keuangan
Contoh kasus (Legal) :
Perusahaan PT. ABC lebih menggunakan metode FIFO dalam metode arus persediaannya. Karena dari sisi FIFO akan menghasilkan profit lebih besar dibandingkan LIFO, atau Average. Hal ini dilakukan karenaAsumsi Inflasi Besar. FIFO dapat dianggap sebagai sebuah pendekatanyang logis dan realistis terhadap arus biaya ketika penggunaan metodeidentifikasi khusus tidak memungkinkan atau tidak praktis.
FIFO mengasumsikan bahwa arus biaya yang mendekati paralel dengan arus fisik yang terjual. Beban dikenakan pada biaya yang dinilai melekat pada barang Jika perusahaan dengan tingkat persediaan yang tinggi sedang mengalami kenaikan biaya persediaan yang signifikan, dan kemungkinan tidak akan mengalamipenurunan persediaan di masa depen, maka LIFO memberikan keuntungan arus kas yang substansial dalam hal penundaan pajak.
Ini adalah alasan utama dari penerapan LIFO oleh kebanyakan perusahaan. Bagi banyak perusahaan dengan tingkat persediaany ang kecil atau dengan biaya persediaan yang datar atau menurun, maka LIFO hanyamemberikan keuntungan kecil dari pajak. Perusahaan seperti ini memilih untuk tidak menggunakan LIFO.
Creative Accounting adalah praktek akuntansi yang mengikuti peraturan dan undang-undang yang diperlukan, tetapi menyimpang dari standar apa yang mereka berniat untuk menyelesaikan. Akuntansi kreatif memanfaatkan pada celah di standar akuntansi untuk memerankan palsu citra yang lebih baik perusahaan. Semua proses dimana beberapa pihak menggunakan kemampuan pemahaman pengetahuan akuntansi (termasuk di dalamnya standar, teknik, dll) dan menggunakannya untuk memanipulasi pelaporan keuangan
Contoh kasus (Legal) :
Perusahaan PT. ABC lebih menggunakan metode FIFO dalam metode arus persediaannya. Karena dari sisi FIFO akan menghasilkan profit lebih besar dibandingkan LIFO, atau Average. Hal ini dilakukan karenaAsumsi Inflasi Besar. FIFO dapat dianggap sebagai sebuah pendekatanyang logis dan realistis terhadap arus biaya ketika penggunaan metodeidentifikasi khusus tidak memungkinkan atau tidak praktis.
FIFO mengasumsikan bahwa arus biaya yang mendekati paralel dengan arus fisik yang terjual. Beban dikenakan pada biaya yang dinilai melekat pada barang Jika perusahaan dengan tingkat persediaan yang tinggi sedang mengalami kenaikan biaya persediaan yang signifikan, dan kemungkinan tidak akan mengalamipenurunan persediaan di masa depen, maka LIFO memberikan keuntungan arus kas yang substansial dalam hal penundaan pajak.
Ini adalah alasan utama dari penerapan LIFO oleh kebanyakan perusahaan. Bagi banyak perusahaan dengan tingkat persediaany ang kecil atau dengan biaya persediaan yang datar atau menurun, maka LIFO hanyamemberikan keuntungan kecil dari pajak. Perusahaan seperti ini memilih untuk tidak menggunakan LIFO.
5. Fraud Accounting
Fraudsebagai suatu tindak kesengajaan untuk
menggunakan sumber daya perusahaan secara tidak wajar dan salah menyajikan
fakta untuk memperoleh keuntungan pribadi. Dalam bahasa yang lebih sederhana,
fraud adalah penipuan yang disengaja. Hal ini termasuk berbohong, menipu,
menggelapkan dan mencuri. Yang dimaksud dengan penggelapan disini adalah
merubah asset/kekayaan perusahaan yang dipercayakan kepadanya secara tidak
wajar untuk kepentingan dirinya.
6. FRAUD AUDITING
Fraud
Auditing (Audit Kecurangan) yang merupakan salah satu bidang tugas Auditor.
Perkembangan teknologi informasi, e-commerce dsb yang berpengaruh secara
langsung atau tidak langsung dalam operasional perusahaan telah membuka celah
baru bagi munculnya praktek-praktek fraud yang berakibat fatal bagi perusahaan.
Mengantisipasi hal itu maka Auditor Internal sudah seyogianya meningkatkan
kemampuan dalam mendeteksi dan mencegah timbulnya kecurangan tersebut serta
mencari solusi terbaik agar hal itu tidak terjadi.
Tugasnya
ada 2 yaitu;
1. Auditor
Internal yang ingin memiliki landasan pengetahuan yang kuat di bidang fraud
auditing baik menyangkut pencegahan, pendeteksian ataupun dalam investigasinya
2.
Operations managers yang ingin mengembangkan wawasan dan pengetahuannya dalam
pendeteksian
dan pencegahan kecurangan.
Upaya untuk
mendeteksi dan mencegah kecurangan dalam transaksi-transaksi komersial. Untuk
dapat melakukan audit kecurangan terhadap pembukuan dan transaksi komersial
memerlukan gabungan dua keterampilan, yaitu sebagai auditor yang terlatih dan
kriminal investigator.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar