1. Saus tomat
Usaha Perancis untuk melestarikan makanan tradisonalnya, mungkin harus diapresiasi dengan baik. Bagaimana tidak, untuk urusan saus tomat sekalipun - jika itu “mengancam” kelestarian resep makanan Perancis dikalangan anak-anak sekolah, pemberlakuan laranganpun harus dilakukan.
Sebenarnya, larangan itu hanya diberlakukan di sekolah-sekolah, dan anak-anak masih diperbolehkan mengonsumsi saus tomat tersebut sekali dalam sepekan, tapi hanya dengan kentang goreng.
Usaha Perancis untuk melestarikan makanan tradisonalnya, mungkin harus diapresiasi dengan baik. Bagaimana tidak, untuk urusan saus tomat sekalipun - jika itu “mengancam” kelestarian resep makanan Perancis dikalangan anak-anak sekolah, pemberlakuan laranganpun harus dilakukan.
Sebenarnya, larangan itu hanya diberlakukan di sekolah-sekolah, dan anak-anak masih diperbolehkan mengonsumsi saus tomat tersebut sekali dalam sepekan, tapi hanya dengan kentang goreng.
2. Ikan buntal (puffer)
Ikan buntal secara umum dipercayai sebagai vertebrata paling beracun kedua di dunia setelah Katak Racun Emas. Organ-organ dalam seperti hati dan kadang kulit mereka sangat beracun bagi sejumlah hewan jika dimakan, namun di Jepang, Cina dan Korea, daging beberapa spesies ikan ini dijadikan sebagai makanan dan disiapkan oleh juru masak yang tahu bagian tubuh mana yang aman dimakan dan seberapa banyak kadarnya.
Mungkin karena kandungan racun tetrodotocin-nyalah, penjualan dan konsumsi ikan buntal, atau Fugu dilarang di kawasan Uni Eropa dan di Vietnam antara tahun 2002 sampai 2010 kemarin. Sebabnya, serangkaian kejadian keracunan fatal, menimpa beberapa masyarakat yang telah mengonsumsi ikan jenis ini.
Ikan buntal secara umum dipercayai sebagai vertebrata paling beracun kedua di dunia setelah Katak Racun Emas. Organ-organ dalam seperti hati dan kadang kulit mereka sangat beracun bagi sejumlah hewan jika dimakan, namun di Jepang, Cina dan Korea, daging beberapa spesies ikan ini dijadikan sebagai makanan dan disiapkan oleh juru masak yang tahu bagian tubuh mana yang aman dimakan dan seberapa banyak kadarnya.
Mungkin karena kandungan racun tetrodotocin-nyalah, penjualan dan konsumsi ikan buntal, atau Fugu dilarang di kawasan Uni Eropa dan di Vietnam antara tahun 2002 sampai 2010 kemarin. Sebabnya, serangkaian kejadian keracunan fatal, menimpa beberapa masyarakat yang telah mengonsumsi ikan jenis ini.
3. Daging kuda
Di Indonesia, larangan ini mungkin tidak berlaku. Makanya tak heran penjualan daging kuda di pasaran tradisional dan gerai-gerai sate kuda kian lama kian menjaring pembeli. Tapi tahukah Anda? Dalam sejarah, pernah ada larangan mengonsumsi daging kuda pada tahun 732 ketika kemudian larangan dari gereja diterapkan di seluruh Eropa, yang diikuti oleh Islandia yang melarang pada tahun 1000. Dalam beberapa tahun terakhir juga, penyembelihan daging kuda dilarang di Amerika Serikat selama lima tahun, namun pemerintah Obama mencabut larangan ini pada 2011 lalu.
Sama seperti di Indonesia, orang Italia dan Prancis sangat menyukai daging kuda. Untuk memenuhi permintaan daging kuda yang tinggi di Italia, sekitar 20.000 kuda diimpor dari Eropa Timur setiap tahun, sementara kecintaan warga Prancis pada daging kuda sudah ada selama sekitar 100 tahun lebih. Sebuah rekor ditorehkan pada 1911 ketika 62.000 kuda disembelih untuk dikonsumsi dagingnya.
Di Indonesia, larangan ini mungkin tidak berlaku. Makanya tak heran penjualan daging kuda di pasaran tradisional dan gerai-gerai sate kuda kian lama kian menjaring pembeli. Tapi tahukah Anda? Dalam sejarah, pernah ada larangan mengonsumsi daging kuda pada tahun 732 ketika kemudian larangan dari gereja diterapkan di seluruh Eropa, yang diikuti oleh Islandia yang melarang pada tahun 1000. Dalam beberapa tahun terakhir juga, penyembelihan daging kuda dilarang di Amerika Serikat selama lima tahun, namun pemerintah Obama mencabut larangan ini pada 2011 lalu.
Sama seperti di Indonesia, orang Italia dan Prancis sangat menyukai daging kuda. Untuk memenuhi permintaan daging kuda yang tinggi di Italia, sekitar 20.000 kuda diimpor dari Eropa Timur setiap tahun, sementara kecintaan warga Prancis pada daging kuda sudah ada selama sekitar 100 tahun lebih. Sebuah rekor ditorehkan pada 1911 ketika 62.000 kuda disembelih untuk dikonsumsi dagingnya.
4. Casu marzu
Casu marzu berarti “keju busuk” dalam bahasa Sardinia dan keju ini juga dikenal sebagai keju belatung.Keju ini dilarang dikonsumsi di Uni Eropa, namun dapat ditemukan di pasar gelap di Sardinia, Italia. Keju ini dibuat dengan menggunakan larva dari lalat keju yang termasuk keluarga Piophila casei.Lalat ini dikenal juga dengan istilah cheese skipper. Keju ini berbahaya bagi kesehatan karena dapat menyebabkan sakit perut, muntah-muntah, diare dan intestinal myiasis atau penyakit usus.
Casu marzu berarti “keju busuk” dalam bahasa Sardinia dan keju ini juga dikenal sebagai keju belatung.Keju ini dilarang dikonsumsi di Uni Eropa, namun dapat ditemukan di pasar gelap di Sardinia, Italia. Keju ini dibuat dengan menggunakan larva dari lalat keju yang termasuk keluarga Piophila casei.Lalat ini dikenal juga dengan istilah cheese skipper. Keju ini berbahaya bagi kesehatan karena dapat menyebabkan sakit perut, muntah-muntah, diare dan intestinal myiasis atau penyakit usus.
Meski demikian, keju jenis ini menjadi
bahan makanan tradisional diberbagai desa tradisional di Italia. Dan
mereka tidak mengindahkan sedikitpun larangan yang diberlakukan
pemerintah apalagi Uni Eropa.
Burung ortolan adalah burung kecil yang
kian langka di habitat aslinya Perancis. Karenanya, perburuan dan
penjualan jenis burung kecil asal Prancis ini dianggap ilegal. Namun
bagi sebagian warga Perancis sendiri, burung ortolan merupakan menu
nikmat yang menggoda. Berbagai restoran mewah yang menyajikan burung
ortolan secara ilegal, mematok harga per porsinya begitu mahal.
Bayangkan burung ini masih sering dijual secara ilegal ke restoran
dengan harga sekitar 150 pound (sekitar Rp1,7 juta) per ekor.
Tambahan:Daun stevia
Selain tebu dan aren, ternyata ada satu jenis tanaman lainnya yang dapat dijadikan sebagai sumber pemanis. Tanaman yang dimaksud adalah daun dari pohon stevia. Tanaman ini memang lebih populer di wilayah asalnya, Amerika Selatan, dan juga di Asia Timur seperti Jepang, China dan Korea Selatan. Di Paraguay, suku Indian Guarani telah menggunakan stevia sebagai pemanis sejak ratusan tahun lalu.
Namun, pada 1985 sebuah penelitian yang mengaitkan tumbuhan tersebut dengan masalah kesuburan, akhirnya membuat stevia dilarang untuk dikonsumsi. Adalah India dan Inggris, dua negara yang memberlakukan larangan terhadap tumbuhan itu.
Sumber:
http://www.uniknya.com/2012/06/28/5-bahan-makanan-yang-dilarang-dibeberapa-negara/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar