Seorang wanita hidup dengan kondisi yang langka dan menyedihkan. Setiap
kali ia berusaha mengutarakan emosinya seperti tertawa, bahagia, takut
hingga marah yang kuat, seketika ia langsung pingsan.
Kelly
Timson, 25 tahun yang berasal dari Ashford, Inggris mengidap cataplexy,
sebuah kondisi medis langka dimana tubuhnya akan pingsan akibat emosi
yang kuat seperti bahagia, terkejut, marah hingga cinta.
Itulah
sebabnya ia tidak diperbolehkan menonton acara komedi atau
bersenang-senang dengan teman-teman di club. Ia bahkan pernah jatuh
pingsan hanya karena melihat kedua anaknya, Charlie (5) dan Ronnie (2)
sedang bermain dengan penuh kasih sayang.
Dalam sehari, Kelly
biasanya mendapat serangan cataplexy sebanyak 20 kali. Yang berbahaya
adalah saat ia pingsan di tempat-tempat yang tidak aman, seperti tangga
maupun dapur. "Aku kehilangan banyak waktuku akibat tertidur saat makan,
aku juga tidak bisa pergi ke restoran dengan kekasihku. sangat
memalukan," ujarnya kepada Dailymail.
Selain cataplexy, ia juga
mengidap narcolepsy, dimana ia seringkali tertidur saat beraktivitas. Ia
mengakui saat terkena serangan itu, ia tetap bisa melihat dan mendengar
namun tubuhnya tak bisa digerakkan sedikitpun. Hal ini bisa berlangsung
dalam hitungan menit hingga jam.
Kelly sadar ia mengidap
kelainan ini saat berusia 16 tahun, saat sedang menonton TV dan
tiba-tiba pingsan padahal sebelumnya ia sudah tidur siang. Saat
melahirkan di usia 19 tahun, ia ingin menggendong bayinya, namun
sebentar saja ia langsung lemas dan tertidur. "Aku khawatir akan
menyakiti bayiku," tambahnya.
Kelainan ini dirasakan Kelly
semakin memburuk dari masa ke masa. Dimulai saat remaja ia sudah
mengidap narcolepsy dan di tahun 2007, ia juga mengidap cataplexy.
Alhasil, Kelly sering lupa apa yang ia alami di hari sebelumnya.
Pernah
suatu saat Kelly merasa hidupnya akan berakhir saat dirinya pingsan dan
hidungnya terhimpit sofa. Ia tidak bisa bernapas dan tidak bisa berbuat
apa-apa untuk menggerakkan tubuhnya. Kekhawatiran Kelly kini lebih
besar, yakni takut menurunkan penyakitnya kepada anaknya.
Hingga
saat ini, ia diminta untuk selalu diawasi oleh keluarga terdekatnya.
Iapun mencoba beberapa pengobatan alternatif dan mencari momen dimana ia
bisa sembuh dan tertawa terbahak-bahak sepuasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar