Bahkan ada beberapa penyakit yang masih
misterius baik dari penyebab, ataupun bagaimana cara mengobatinya.
Penyakit misterius ini umumnya adalah jenis penyakit baru.
Sampai saat ini, makin banyak
jenis-jenis penyakit ini bermunculan. Ada beberapa penyakit yang
kebanyakan dokter masih kesulitan untuk menemukan diagnosa pasti, dan
pengobatan khusus untuk penyakit tersebut, juga belum tersedia. Beberapa penyakit tersebut antara lain:
Penyakit misterius pertama dialami oleh
seorang anak bernama Jason Egan. Jason yang berasal dari Victoria,
Australia ini mengidapi penyakit yang aneh. Ia tidak bisa berjalan,
berbicara, atau makan seperti kebanyakan anak di usia 9 tahun. Ia
harus bergantung dengan kursi roda dan tabung makan yang langsung
terhubung ke perut. Bocah laki-laki ini mengalami kondisi misterius
yang membuat otaknya terus menyusut sejak lahir.
Saat lahir, Egan tidak menunjukkan
tanda-tanda degenerasi. Tetapi ketika dia tidak merangkak atau berjalan
di usia 12 bulan, Jamie dan istrinya Terry tahu ada yang salah dengan
putranya. Pada awalnya, dokter menguji untuk kondisi umum yang dapat
di obati. Namun beberapa kali dokter selalu mendapatkan hasil negatif,
sehingga harus melakukan pengujian lebih lanjut. Dan pada usia 6 tahun
ia kehilangan keterampilan seperti berdiri dan kemampuannya untuk
merasakan sakit. Namun, saat scan otak berikutnya, pengujian
itu membuktikan bahwa bukan saja otak kecilnya yang telah menghilang,
tetapi seluruh jaringan otak hidupnya telah berkurang.
Belum ada yang tahu persis apa yang
salah dengan otak Egan. Dokter mengetahui bahwa otak bocah asal
Victoria, Australia ini telah menyusut sejak lahir. Menurut dokter,
Egan mungkin memiliki penyakit degeneratif otak misterius yang baru
bagi ilmu pengetahuan. Selama ini, tidak ada kasus serupa yang pernah
tercacat di dunia. Dokter dan ilmuwan sedang mempelajari kasus ini
untuk mencari solusi pengobatan. Namun, meski otaknya terus menyusut
dan kehilangan banyak kemampuan tubuh, Egan masih bisa tersenyum. Ia
terlihat sebagai anak yang paling bahagia di dunia ketika duduk di kursi
roda, dan didorong oleh ayahnya saat berjalan-jalan.
Penyakit misterius selanjutnya juga
menyerang anak-anak di Uganda. Tahun 2009, adalah catatan kelam dunia
medis di negara yang mendapat julukan Mutiara Afrika tersebut. Penyakit
misterius kian menyebar di wilayah Afrika dan membuat para bocah
terlihat seperti mayat hidup. Betapa tidak, ribuan anak meregang nyawa
akibat penyakit yang hingga kini belum diketahui penyebabnya. Kejadian
memilukan ini menohok wajah dunia medis. Mulanya anak-anak di Uganda
mengalami kejang kejang. Tapi, tak lama kemudian kondisi mereka makin
parah, karena mengalami kesakitan yang luar biasa. Faktanya, tak ada
yang selamat akibat serangan misterius tersebut. Ribuan nyawa pun
melayang lantaran sindrom mematikan ini.
Belakangan baru terkuak, bahwa peristiwa kejang kejang anak-anak di Uganda lantaran Nodding Syndrome.
Penyakit ini secara agresif menyasar anak anak dengan kejang yang luar
biasa mengerikan. Tak perlu menunggu lama, si anak akan lemas hingga
akhirnya meninggal dunia. Disebut sindrom karena, pasien anak-anak
mudah sekali terpengaruh penyakit misterius tersebut.
Profesor dari Centers For Disease
Control And Prevention di Atlanta, Amerika Serikat, Dokter Scott
Dowell mengatakan dia meneliti Nodding Syndrome, namun dia kemudian merasa frustasi, karena sama sekali tidak diketahui sumber penyebabnya.
Ia menegaskan bahwa tugas utama nya
adalah menyibak tabir misteri penyakit ini. Frustasi para dokter pun
dapat dimaklumi ketika bertahun-tahun meneliti, dengan hasil yang
nihil. Pertanyaannya, apakah Nodding Syndrome menjadi endemik yang mengancam penduduk dunia? Setidaknya kita bisa menghela napas, karena Nodding Syndrome tidak menunjukkan indikasi dapat ditularkan dari orang ke orang.
Penyakit misterius berikut ini dialami
oleh seorang bocah lucu bernama Jessica. Jessica mengidap penyakit yang
aneh dan misterius. Ia divonis tidak bisa tumbuh berkembang lagi saat
usianya kini baru menginjak 18 bulan. Akibatnya, Jessica mengalami
gangguan dalam berbicara dan berjalan.
Baru-baru ini ditemukan kasus penyakit aneh yang diberi nama Syndrom Without A Name
yang disingkat SWAN. Sindrom ini benar benar tidak diketahui namanya
dan belum diketahui penyebabnya. Sama hal nya yang terjadi dengan
penyakit yang dialami Jessica.
Kasus ini tidak disadari sebelumnya oleh
orang tua Jessica, Emma Hawley. Saat ia menemui anaknya berhenti
berkembang, dokter hanya mendiagnosa jika Jessica sedang mengalami masa
surut dalam pertumbuhannya. Enam minggu setelah berobat, kondisi
Jessica masih tetap tanpa perkembangan yang signifikan.
Dari serangkaian tes yang dilakukan pada
diri bocah imut itu, para dokter memindai kondisi otaknya, setelah
itu muncul hasil yang mengagetkan. Ternyata ada bagian otak yang
menimbulkan masalah terkait tidak berfungsinya kemampuan berjalan dan
berbicara pada diri Jessica. Diagnosa atas sindrom yang dialami
Jessica, hingga saat ini belum diketahui asal usulnya. Diduga, ada
perubahan kode genetik yang tidak terdeteksi dalam tes. Pasalnya,
setiap tes yang dilakukan menunjukkan hasil yang wajar. Penyebabnya
seolah tersembunyi dan sulit dilacak. Dan sampai sekarang, para dokter
masih terus berusaha mencari cara untuk mengobati anak yang
mengdiapnosis sindrom tanpa nama ini.
Walau begitu, anak tetap lah anak.
Apapun yang terjadi suatu saat nanti, Jessica kecil menjalani nya
dengan ceria, seraya terus memberi senyuman indah di wajahnya.
Penyakit misterius juga pernah di alami
oleh seorang bocah di kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara, bernama
Sila Ardita. Selama dua tahun belakangan, tanpa diketahui sebab
musababnya, bocah berumur 9 tahun ini harus menjalani kebutaan dan
lumpuh, akibat dari serangan penyakit aneh. Penyakit yang diderita
Sila hingga kini masih menjadi misteri. Menurut orang tua bocah malang
itu, penyakit aneh ini dialami anaknya ketika duduk di kelas dua
Sekolah Dasar, saat itu usia Sila baru tujuh tahun. Tiba-tiba ia
mengalami kebutaan, dan empat bulan kemudian kedua tangan dan kakinya
mengalami kelumpuhan.
Kesedihan Sila terlihat saat teman
temannya mengajak ia bermain. Ini tentu keinginan yang tidak bisa
digapai olehnya. Untuk dapat memastikan penyakit yang diderita Sila
Ardita, mereka sudah mencoba membawanya berobat baik ke rumah sakit
maupun pengobatan alternatif. Tapi setelah dilakukan pengobatan secara
rutin, penglihatan Sila kembali membaik. Namun kondisi tangan dan
kakinya mengecil sehingga terjadi kelumpuhan saat ia naik ke kelas tiga
sekolah dasar.
Sang ibu, Mustika Wati mengatakan,
telah berbagai tempat mereka datangi untuk kesembuhan sang buah hati.
Lucunya, seorang dokter pernah mengatakan bahwa penyakit yang diderita
Sila Ardita itu tidak ada. Tapi di lain kesempatan, Sila malah
dikatakan terkena penyakit stroke ringan. Tak pelak, keterangan sang
dokter membuat Mustika dan suami bingung. Kini orang tua Sila ardita
hanya bisa berharap agar pemerintah dan para dermawan dapat membantu
biaya pengobatan anaknya. Mereka berharap penyakit Sila dapat
disembuhkan, agar dapat kembali ke bangku sekolah dan bermain seperti
teman teman seusianya.
Penyakit misterius pada anak yang
berikutnya, datang dari warga Kota Waterdale, Inggris. Masyarakat
setempat diresahkan oleh adanya kejadian misterius, dimana 5 anak di
daerah tersebut didiagnosis penyakit langka, yaitu kecacatan pada usus.
Atau disebut penyakit Gastroschisis. Yaitu kecacatan dimana
usus menjorok keluar akibat dinding perut yang terbuka, atau tidak
menutup sempurna. Ibu dari anak yang memiliki penyakit ini semua
tinggal bersama di waterdale. Hal ini diketahui setelah para ibu
memperbincangkan penyakit ini dengan tetangga, keluarga dan temannya di
daerah tersebut.
Sonia Dalton yang berumur 35 tahun,
sempat mengatakan bahwa putrinya Mikka yang berumur 3 tahun,
didiagnosis penyakit tersebut saat melakukan scan ketika usia kehamilannya berusia 21 minggu.
Ketika dilahirkan, bayi tersebut harus
dirawat di perawatan intensif selama 5 minggu, dan melakukan operasi
untuk memasukkan usus, indung telur, serta saluran telurnya ke tempat
yang semestinya. Sementara itu ibu lainnya, Juliet Green 39 tahun,
juga mengalami hal yang sama. Putrinya Courtney yang berumur 10 tahun
itu juga didiagnosis penyakit yang sama ketika lahir. Oleh karenanya,
hal ini menjadi begitu aneh ketika terjadi pada banyak orang yang
tinggal di jalan yang sama.
Sumber:
http://www.uniknya.com/2012/06/19/5-penyakit-misterius-yang-dialami-anak-anak/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar